Kata Benda (Nomina)
Kata benda
(nomina) adalah kata-kata yang merujuk pada bentuk suatu benda, bentuk benda
itu sendiri dapat bersifat abstrak ataupun konkret.dalam bahasa Indonesia kata
benda (nomina) terdiri dari beberapa jenis,
sedangkan dari proses pembentukannya kata benda terdiri dari
2 jenis, yaitu :
1. Kata Benda
(Nomina) Dasar: Kata benda dasar atau nomina dasar ialah kata-kata yang yang
secara konkret menunjukkan identitas suatu benda, sehingga kata ini sudah tidak
bisa lagi diuraikan ke bentuk lainnya. Contoh : buku, meja, kursi, radio, dll.
2. Kata Benda
(Nomina) Turunan: Nomina turunan atau kata benda turunan ialah jenis kata benda
yang terbentuk karena proses afiksasi sebuah kata dengan kata atau afiks.
Proses pembentukan ini terdiri dari beberapa bentuk, yaitu :
1. Verba + (-an)
contoh: Makanan.
2. (Pe-) + Verba
contoh: Pelukis.
3. (Pe-) +
Adjektiva contoh: Pemarah, Pembohong.
4. (Per-) + Nomina
+ (-an) contoh: Perbudakan.
Kata Kerja (Verba)
Kata kerja atau
verba adalah jenis kata yang menyatakan suatu perbuatan. Kata kerja dapat
dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu :
1. Kata Kerja Transitif: Kata kerja transitif merupakan kata
kerja yang selalu diikuti oleh unsur subjek, contoh : membeli, membunuh memotong,
dll. Dilihat dari segi bentuknya kata kerja transitif dapat dibagi menjadi 2
bentuk, yaitu: Kata kerja transitif berimbuhan dan kata kerja transitif tak
berimbuhan.
2. Kata Kerja Intransitif: Kata kerja intransitif ialah kata
kerja yang tidak memerlukan pelengkap. Seperti kata tidur untuk contoh kalimat
berikut: saya tidur, pada kalimat tersebut kata tidur yang berposisi sebagai
predikat (P) tidak lagi diminta menerangkan untuk memperjelas kalimatnya,
karena kalimat itu sudah jelas.
Di dalam Bahasa
Indonesia ada 2 dasar dalam pembentukan verba, yaitu dasar yang tanpa afiks
tetapi telah mandiri karena telah memiliki makna, dan bentuk dasar yang
berafiks atau turunan. dari bentuk verba ini dapat dibedakan menjadi :
1. Verba Dasar
Bebas: ialah verba yang beruba morfem dasar bebas, misalnya: duduk, makan,
mandi, minum, dll.
2. Verba Turunan:
ialah verba yang telah mengalami afiksasi, reduplikasi, gabungan proses atau
berupa paduan leksem.
Beberapa bentuk verba turunan :
1. Verba berafiks : berbuat, terpikirkan, dll.
2. Verba bereduplikasi : bangun-bangun, ingat-ingat, dll.
3. Verba berproses gabungan : bernyanyi-nyanyi,
tersenyum-senyum, dll.
4. Verba majemuk :
cuci mata, cuci tangan, dll.
Kata Sifat (Adjektifa)
Kata sifat ialah
kelompok kata yang mampu menjelaskan atau mengubah kata benda atau kata ganti
menjadi lebih spesifik. Karena kata sifat mampu menerangkan kuantitas dan
kualitas dari kelompok kelas kata benda atau kata ganti.
Ciri-ciri Kata Sifat
1. Kata sifat terbentuk karena adanya penambahan imbuhan
ter- yang mengandung makna paling.
2. Kata sifat dapat diterangkan atau didahului dengan kata
lebih, agak, paling, sangat & cukup.
3. Kata sifat juga dapat diperluas dengan proses pembentukan
seperti ini : se- + redupliasi (pengulangan kata) + -nya, contoh :
sehebat-hebatnya, setinggi-tingginya, dll.
Beberapa Proses Pembentukan Kata Sifat
1. Kata sifat yang
terbentuk dari kata dasar, misalnya: kuat, lemah, rajin, malas, dll.
2. Kata sifat yang
terbentuk dari kata jadian, misalnya: terjelek, terindah, terbodoh, dll.
3. Kata sifat yang
terbentuk dari kata ulang, misalnya: gelap-gulita, pontang-panting, dll:
4. Kata sifat yang
terbentuk dari kata serapan, misalnya: legal, kreatif, dll.
5. Kata sifat yang terbentuk
dari kata atau kelompok kata, misalnya: lapang dada, keras kepala,baik hati,
dll.
(y) (h)
ReplyDeleteNice
ReplyDeleteNice
ReplyDeleteOkeh. Untuk Blogspot-Blog, saya mampir di sini karena saya mempersiapkan posting mengenai kata kerja me-V. Terima kasih atas overview.
ReplyDelete10 MIPA 2 semuanya pada mumet#Rianio
ReplyDeleteIm ok
DeleteAku sedikit susah membedakannya wkwk
ReplyDeleteAku sedikit susah membedakannya wkwk
ReplyDeleteok deh
ReplyDeleteEmmm lumayan ngerti
ReplyDeleteBingung bedainnya
ReplyDeleteThanks.
ReplyDeleteOkey... Aku tetap sedikit susah membedakan wkwkwkw
ReplyDelete